Pagi ini, pas lagi baca detik.com, ada artikel yang cukup mengejutkan, yang menyatakan bahwa Microsoft Indonesia adalah BUMN terhitung sejak tahun 2003. Hah? Masa sih? Baca artikelnya di sini. Loh kok bisa?
Kalau benar, ini apa artinya? Apakah pemerintah kita sudah berhasil dibeli oleh Microsoft? Atau sebenarnya BUMN ini gak ada sangkut pautnya dengan Microsoft? Rasanya pertanyaan pertama lebih masuk akal dibanding dengan pertanyaan yang kedua.
Sungguh aneh, perusahaan tingkat dunia menjadi BUMN di negara ini? Kalau yang saya tangkap sebetulnya bukan begitu. Microsoft telah lama berusaha bekerja sama dengan pemerintah untuk memajukan TI di Indonesia, pemeo yang cukup berhasil mengingat keinginan sebagian pemimpin kita agar negara ini maju secara teknologi.
Tapi ditilik dari kebutuhan bisnis Microsoft, pemeo tersebut hanyalah kedok untuk memaksakan produk mereka di dalam pemerintahan. So far, mereka telah berhasil. Depkominfo dari tahun 2007 yang lampau telah bertekad menggunakan solusi open source pada departemennya yang kemudian diikuti oleh departemen-departemen yang lain.
Dari apa yang dicanangkan Depkominfo, terbukti bisa memangkas biaya pengadaan software dengan sangat signifikan dibanding menggunakan produk Microsoft. Tapi itu tahun lalu, tahun ini, hampir tidak terdengar lagi tentang masalah tersebut.
Sebenarnya saya sendiri tidak anti terhadap microsoft, hanya saja, uang pemerintah pada hakekatnya adalah uang rakyat yang diberikan atas nama pajak. Dengan jumlah yang luar biasa tersebut, sangat sayang jika uang tersebut digunakan hanya untuk membeli software dibanding dengan mensejahterakan rakyat.
Kalau benar, ini apa artinya? Apakah pemerintah kita sudah berhasil dibeli oleh Microsoft? Atau sebenarnya BUMN ini gak ada sangkut pautnya dengan Microsoft? Rasanya pertanyaan pertama lebih masuk akal dibanding dengan pertanyaan yang kedua.
Sungguh aneh, perusahaan tingkat dunia menjadi BUMN di negara ini? Kalau yang saya tangkap sebetulnya bukan begitu. Microsoft telah lama berusaha bekerja sama dengan pemerintah untuk memajukan TI di Indonesia, pemeo yang cukup berhasil mengingat keinginan sebagian pemimpin kita agar negara ini maju secara teknologi.
Tapi ditilik dari kebutuhan bisnis Microsoft, pemeo tersebut hanyalah kedok untuk memaksakan produk mereka di dalam pemerintahan. So far, mereka telah berhasil. Depkominfo dari tahun 2007 yang lampau telah bertekad menggunakan solusi open source pada departemennya yang kemudian diikuti oleh departemen-departemen yang lain.
Dari apa yang dicanangkan Depkominfo, terbukti bisa memangkas biaya pengadaan software dengan sangat signifikan dibanding menggunakan produk Microsoft. Tapi itu tahun lalu, tahun ini, hampir tidak terdengar lagi tentang masalah tersebut.
Sebenarnya saya sendiri tidak anti terhadap microsoft, hanya saja, uang pemerintah pada hakekatnya adalah uang rakyat yang diberikan atas nama pajak. Dengan jumlah yang luar biasa tersebut, sangat sayang jika uang tersebut digunakan hanya untuk membeli software dibanding dengan mensejahterakan rakyat.
No comments:
Post a Comment