Monday, August 20, 2007

Kepemimpinan Sejati

Sumber : 1. http://sisfokampus.net/index.php?ex=brt&bid=41
2. http://sisfokampus.net/index.php?ex=brt&bid=43
3. http://sisfokampus.net/index.php?ex=brt&bid=45

Salah satu tokoh yang saya kagumi melalui tulisannya adalah John C Maxwell, beliau adalah ahli kepemimpinan kebangsaan Amerika yang telah diakui secara internasional sekaligus pendiri dari Injoy Group, organisasi yang dicurahkan untuk membantu orang memaksimalkan potensi pribadi serta kepemimpinannya. Secara korporat saya pernah berjumpa dengan beliau disaat seminar leadership di Jakarta beberapa tahun yang lalu. Hal yang selalu disampaikan setiap seminarnya adalah bagaimana untuk menjadi seorang pemimpin sejati, mengapa kepemimpinan sejati itu penting? Apakah kriteria untuk menjadi pemimpin sejati? Di dalam buku seri Kepemimpinan John C Maxwell “The 21 indispensable Qualities of Leader”, ada 21 kualitas yang harus dimiliki oleh pemimpin sejati.

1. Karakter
Bagaimana orang mengetahui bahwa seseorang mempunyai karakter yang baik? Beberapa indikasi yang menunjukan karakter seorang pemimpin adalah :
* Karakter dilihat dari perbuatannya bukan hanya perkataannya. Karakter Anda ditentukan oleh siapa Anda sesungguhnya. Siapa Anda sesungguhnya menentukan apa yang Anda lihat. Itulah sebabnya kita tidak dapat memisahkan karakter seorang pemimpin dari perbuatannya.
* Karakter adalah suatu pilihan. Banyak hal di dunia ini yang tidak dapat kita kendalikan misalnya memilih orang tua kita, tempat dimana kita lahir, memilih talenta yang kita miliki atau IQ sekalipun. Namun kita bisa memilih karakter kita pada saat menghadapi permasalahan, mengambil keputusan, mendukung atau menolak suatu pernyataan dan sebagainya. Disaat kita mengambil keputusan kita secara tidak sadar kita menciptakan karakter kita.
* Karakter mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan sejati selalu melibatkan orang lain seperti ungkapan jika Anda pikir Anda memimpin padahal tidak ada orang yang mengikuti Anda, maka Anda sebenarnya hanya jalan-jalan. Pengikut percaya kepada pemimpin yang mempunyai karakter baik dan secara sukarela akan mengikuti selamanya.
* Seorang Pemimpin tidak dapat melampaui keterbatasan karakternya. Kita sering mendengar banyak orang yang memiliki talenta tinggi tiba-tiba jatuh disaat mencapai kesuksesan, mungkin salah itu penyebabnya adalah tidak memiliki karakter yang kuat menghadapi segala ujian dan permasalahan sering dengan kesuksesan yang diraihnya.

2. Karisma
Seperti halnya Presiden RI yang pertama Ir. Soekarno yang dipercaya memiliki karisma yang luar biasa dan itu terbukti sampai sekarang banyak rakyat dari berbagai level yang mengagumi beliau. Kebanyakan orang mengangap karisma itu sesuatu yang berhubungan dengan mistik, hampir tidak dapat didefinisikan, mereka berasumsi bahwa karisma adalah bawaan sejak lahir. Apakah benar? Sebenarya karisma adalah kemampuan untuk menarik orang kepada Anda. Sama halnya dengan karakter, karisma dapat dikembangkan. Cara yang paling mudah untuk mengembangkan karisma adalah dengan menghargai orang lain secara tulus. Pemimpin yang secara tulus memikirkan dan mementingkan orang lain secara tidak langsung menunjukan karismanya.

3. Komitmen
Michelangelo, ahli pahat yang termasyur dan berpengaruh di abadnya mempunyai kehidupan yang luar biasa. Ia pernah mengatakan sejak minum susu saat bayi, ia sudah mencintai peralatan tukang pahat. Mahakarya pertama dihasilkan pada usia 21 tahun dan terus berkarya sampai pada awal 30 an tahun usianya ia dipanggil oleh Paus Julius II untuk memahat makam Paus namun kemudian malah diminta untuk untuk membuat lukisan 12 rasul Kristus sampai 400 tokoh dengan 9 adegan yang di ambil dari Kitab Kejadian di atap kapel kecil di Vatican. Awalnya ia menolak, tetapi akhirnya ia berkomitmen akan menyelesaikan proyek tersebut walaupun mendapatkan banyak ejekan dari saingannya. Selama 40 tahun penuh, ia berbaring melukis atap dari Sistine Chapel dan ia membayar harga yang mahal, matanya rusak secara permanent dan membuatnya tua sebelumnya waktunya. Ia berkata “Setelah empat puluh tahun penuh siksaan itu, saya merasa setua dan seletih Nabi Yeremia. Usia saya baru 37 tahun sekarang, namun temen-temen saya tidak kenal lagi dengan saya karena penampilan saya sudah tua renta”.

Dampak dari komitmen Michelangelo sungguh luar biasa, Paus sangat puas dengan karyanya, dan yang lebih penting ia membuat dampak besar terhadap komunitas seni sehingga banyak para seniman yang berpendapat mahakarya Michelangelo telah menjadi landasan bagi seni lukis di Eropa. Jelas talenta yang dimiliki Michelangelo telah menciptakan potensi kebesaran namun tanpa komitmen pengaruhnya takkan sebesar ini. Dari pengalaman ini kita bisa menyimpulkan bahwa dalam komitmen terkandung makna:
* Komitmen dimulai dari dalam hati. Komitmen selalu mendahului prestasi. Jika kita ingin membuat perbedaan orang lain sebagai sebagai pemimpin, periksalah hati, apakah kita telah benar-benar berkomitmen.
* Komitmen diuji dengan perbuatan. Berkomitmen hanya sebatas perkataan memang mudah, tetapi orang melihat apakah kita berkomitmen atau tidak dari perbuatan yang kita lakukan.
* Komitmen membuka pintu menuju prestasi. Sebagai pemimpin, Kita akan menghadapi banyak hambatan serta penentangan. Ada saatnya kita baru menyadari bahwa komitmen adalah satu-satunya hal yang mendorong kita untuk terus maju. Jika kita ingin mencapai sesuatu yang kita anggap terbaik, kita harus memiliki komitmen terlebih dahulu.

4. Komunikasi
Di dalam kehidupan ini kita tidak dapat menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi merupakan hal yang mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Permasalahannya adalah apakah kita sudah berlaku sebagai komunikator yang baik. Presiden Amerika Serikat yang dianggap sebagai komunikator ulung adalah Ronald Reagen. Karirnya dimulai dari penyiar radio yang sukses dalam membawakan siaran langsung pertandingan olahraga sampai pada saat ia mencalonkan sebagai presiden. Visi yang dilontarkan kepada public sangat mudah dicerna tanpa adanya teori-teori yang sulit sehingga ia banyak mendapatkan simpati dari masyarakat sehingga ia terpilih menjadi presiden.
Sekalipun kita tidak harus bercita-cita menjadi Ronald Reagen tetapi kita perlu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi yang dengan baik, karena salah satu faktor kesuksesan adalah bagaimana kita dapat berkomunikasi dengan baik, sukses dalam keluarga, pernikahan, pekerjaan, pelayanan dan sebagainya. Bagaimana agar kita menjadi komunikator yang baik, tip yang sederhana yang bisa dijadikan resep adalah:
* Sederhanakan Pesan yang akan kita berikan.
* Pandanglah lawan bicara kita.
* Tunjukan kebenaran dari yang kita utarakan.
* Jangan lupa untuk meminta respon dari lawan bicara kita.

5. Kompetensi
Sering kita mengagumi kemampuan seorang yang benar-benar bisa membuat kita terpacu untuk maju entah di bidang olahraga, bisnis, seni, ataupun teknologi. John C Maxcell mendefinisikan kompetensi sebagai kemampuan seorang pemimpin untuk mengatakan, merencanakan, melakukan dengan sedemikian rupa sehingga orang lain mengetahui bahwa ia mengetahui caranya dan mengetahui bahwa mereka ingin menjadi pengikutnya. Mungkin kita tidak usah bercita-ciata untuk menjadi Michael Jordan, Bill Gates, atau Linus Torvald supaya dikatakan berkompetensi, tetapi hal yang perlu kita kembangkan untuk meningkatkan kompetensi kita adalah:
* Berani tampil dalam keadaan seburuk apapun. Setiap orang yang mempunyai kompetensi tinggi akan menghadapi setiap tantangan yang ada bukan menghindarinya.
* Terus memperbaiki diri. Setiap orang yang berkompetensi tinggi akan selalu mencari cara untuk terus bertumbuh, belajar serta memperbaiki diri.
* Melakukan tindakan. Orang akan berkompeten adalah orang yang menindaklanjuti sesuatu yang dianggap perlu. Kualitas tidak pernah merupakan kebetulan, kualitas selalu merupakan hasil dari tekad yang bulat, upaya yang tulus, arahan yang intelijen serta pelaksanaan yang penuh ketrampilan, kualitas mencerminkan pilihan bijaksana dari berbagai alternatif.
* Capailah lebih dari yang diharapkan. Ada jarak ekstra yang dipersiapkan bagi orang-orang yang memiliki kompetensi tinggi. Bagi mereka, cukup itu tidak pernah cukup.
* Inspirasikanlah orang lain. Para pemimpin yang berkompeten tidak hanya memiliki prestasi yang mengagumkan tetapi dapat memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama, ini pemimpin yang efektif memadukan ketrampilan dengan seni berkomunikasi.

6. Keberanian
Ketika Amerika memasuki Perang Dunia I, Rickenbecker mendaftarkan diri sebagai seorang pilot. Tetapi karena usianya terlalu tua dan kurang berpendidikan ia ditolak. Kemudian ia hanya diterima sebagai supir. Karena bujukannya akhirnya atasannya mengizinkan ia untuk berlatih terbang. Walaupun kalah dalam hal pendidikan dibandingkan dengan rekan-rekannya yang lain, tetapi sejarah mencatat setelah usai perang, ia menempuh 300 jam terbang tempur, selamat dari 134 pertempuran, menjatuhkan 26 pesawat musuh, dan dianugerahi Medali Kehormatan, delapan tanda jasa dan Tanda kehormatan Prancis dan ia juga dipromosikan sebagai kapten yang mengomandani sebuah pasukan tempur sehingga ia juluki “Kartu As Amerika dari segala kartu As”.
Dari ini kehidupan Rickenbacker, kita bisa mempelajari bahwa faktor keberaniannya yang membuat ia sukses dalam pertempuran. Setiap pemimpin pasti memiliki ciri yang menonjol yaitu keberanian untuk mengambil resiko.

7. Pengertian
Pengertian dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk menemukan akar persoalan dan ini tergantung dari intuisi serta nalar. Pemimpin yang efektif selalu membutuhkan pengertian walaupun sebagian dari mereka tidak menyadarinya. Pengertian adalah kualitas yang tak tergantikan bagi pemimpin mana pun yang ingin memaksimalkan keefektifannya. Pengertian akan membantu mengerjakan beberapa hal penting yaitu:
* Menemukan akar persoalan. Para pemimpin organisasi yang besar dengan segala macam persoalan internal dan ekternal tidaklah mungkin untuk menganalisa semua persoalan dengan informasi yang ada. Untuk itu ia memerlukan dan mengandalkan pengertian. Dengan pengertian yang baik memungkinkan pemimpin melihat sebagian gambar, melengkapi secara intuitif dan menemukan inti dari permasalahan.
* Meningkatkan kemampuan untuk mengatasi masalah. Jika akar persoalan sudah diketahui akan memudahkan kita untuk mengatasinya oleh karena itu bekerjalah di bidang yang merupakan kekuatan kita.
* Mengevaluasi pilihan yang ada dengan maksimal. Seorang konsultan manajemen Robert Heller menasehati ”Jangan pernah mengabaikan firasat tetapi jangan juga percaya bahwa firasat itu cukup”. Pengertian bukan hanya mengandalkan intuisi saja tetapi bersamaan dengan intelektual dan nalar kita.
* Melipatgandakan kesempatan. Pemimpin yang mempunyai pengertian yang baik akan menciptakan “keberuntungan” sesungguhnya. Keberuntungan ini adalah pertemuan kesempatan dengan pengertian, pengalaman dan kesediaan untuk mengikuti naluri.

8. Fokus
Para pemimpin efektif yang mencapai potensinya menghabiskan lebih banyak waktunya memfokuskan pada apa yang dapat mereka kerjakan dengan baik ketimbang yang sebaliknya. Hampir dapat dipastikan tidak ada orang yang benar-benar dapat focus pada dua bidang secara maksimal, karena pada dasarnya manusia itu memang terbatas. Oleh karena itu curahkan segala energi, waktu, dan sumber daya kita pada kekuatan dan kembangkanlah terus. Hasil riset mengukapkan fokuskanlah 70% sumber daya kita pada kekuatan kita, 25% pada hal-hal yang baru dan 5% pada kelemahan kita. Bagaimanakah focus kita saat ini, apakah kita berfokus pada hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu kita perhatikan atau sebaliknya. Perbaikilah fokus dan prioritas hidup kita, bekerjalah pada kekuatan yang kita miliki dan bekerjalah dengan orang-orang yang seimbang dengan kita akan membuat hidup kita mencari pemimpin yang efektif.

9. Kemurahan Hati
Tak ada yang lebih jelas berbicara kepada seseorang atau melayaninya dengan lebih baik ketimbang kemurahan hati seorang pemimpin. Kemurahan hati bukanlah suatu kejadian yang sesekali melainkan dilakukan selama kita ada kesempatan. Para pemimpin yang efektif yang menjadi panutan, tidaklah mengumpulkan barang-barang bagi diri sendiri, mereka melakukannya untuk membagikan kepada orang lain. Hal yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan kemurahan hati dalam hidup kita adalah:
* Bersyukur atas apapun yang kita miliki. Kemurahan hati berawal dari kecukupan diri bukan dari mendapatkan lebih.
* Dahulukan orang lain. Kemurahan hati menuntut kita untuk melihat berapa baik orang yang kita layani bukan yang melayani kita.
* Janganlah dikuasi oleh hasrat memiliki. Penulis Richard Foster menulis: “Hasrat memiliki telah menjadi obsesi dalam kebudayaan kita. Jika kita memilikinya, kita merasa dapat mengendalikannya dan jika kita dapat mengendalikannya, kita merasa akan mendapatkan kesenanangan darinya. Ini sesungguhnya hanya ilusi”.
* Anggaplah uang sebagai sumber daya. Kita tidak terlepas dari uang. Satu-satunya cara untuk benar-benar menang terhadap uang adalah dengan memegangnya tidak terlalu erat dan bersikap murah hati untuk mencapai hal-hal yang bernilai. Seperti kata E. Stanley Jones ”Uang adalah hamba yang mengagumkan namun majikan yang mengerikan. Jika kita dikuasai oleh uang, maka kita akan menjadi budaknya”.
* Kembangkan kebiasaan memberi. Salah satu cara untuk mempertahankan kemurahan hati adalah dengan mengembangkan kebiasaan memberi dalam waktu, perhatian, uang dan sumber daya yang kita miliki.

10. Inisiatif
Para pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk menginisiatifkan hubungan dengan para pengikutnya. Kualitas yang dimiliki pemimpin untuk dapat mengoptimalkan inisiatif mereka menjadi kenyataan:
* Mereka tahu apa yang mereka kerjakan.
Titik awal dari setiap prestasi adalah keinginan yang besar, jika kita ingin menjadi pemimpin yang efektif, kita harus mengetahui apa yang kita inginkan. Itulah satu-satunya cara bagi kita untuk mengenali peluang yang datang.
* Mendorong diri sendiri untuk bertindak.
Para inisiator tidaklah menunggu orang lain untuk memotivasinya. Mereka tahu bahwa tanggung jawab mereka sendirilah yang mendorong diri sendiri ke luar dari wilayah nyamannya dan mereka membiasakan diri melakukannya.
* Mereka lebih berani mengambil resiko.
Para pemimpin mengetahui apa yang mereka inginkan dan dapat mendorong diri sendiri untuk bertindak. Makanya Presiden John F Kennedy berkata ”Setiap program tindakan itu ada resiko dan harganya, namun lebih kecil daripada pada risiko dan harga jangka panjang jika kita tidak mengambil tindakan apa-apa walaupun terasa nyaman.”
* Mereka membuat lebih banyak kekeliruan.
Dari sisi baiknya para inisiator bisa membuat segala sesuatunya menjadi kenyataan tapi dari sisi negatifnya mereka banyak membuat kekeliruan. Yang membedakannya adalah walaupun para pemimpin sering berhadapan dengan kekeliruan tetapi mereka tidak terganggu karenanya, semakin besar potensinya semakin besar kegagalannya. Hanya mereka yang berani gagal besarlah yang dapat mencapai sukses besar.

11. Mendengarkan : Untuk menyelami hati mereka bukalah telinga.
Seorang pemimpin yang baik mendorong para pengikutnya untuk memberitahukan apa yang perlu ia ketahui, bukannya apa yang ingin didengarnya. Peter Drucker, seorang bapa manajemen Amerika menyimpulkan bahwa semua permasalahan manajemen yang terjadi, 60% sesungguhnya diakibatkan tidak ada komunikasi yang baik dan komunikasi yang tidak baik adalah akibat dari ketidakmampuan untuk mendengarkan. Mendengarkan orang lain mempunyai dua tujuan penting yaitu menjalin hubungan dan belajar. Oleh karena itu seorang pemimpin harus membuka telinga untuk orang lain. Seorang pemimpin yang menjadi pendengar yang baik akan memberikan waktu kepada pengikutnya untuk bercerita tentang segala sesuatu yang dianggap perlu diketahui. Prinsip ini juga yang diterapkan oleh Bill Gates yang diungkapkan dalam buku Business@the speed of Thought.

12. Semangat yang Tinggi: Cintailah hidup ini.
Kenyataan membuktikan bahwa 50% persen Direktur utama dari perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 mendapatkan nilai C ketika kuliah. Hampir 75% dari semua presiden Amerika serikat hanya mencapai peringkat bawah menengah dalam kelasnya dan lebih dari 50% usahawan yang menjadi jutawan tidak pernah selesai kuliah. Ketika ditanya faktor yang menentukan mereka sukses adalah semangat dan mencintai hidup dan pekejaannya. Tak satupun dapat menggantikan tempat semangat dalam kehidupan seorang pemimpin. Empat kebenaran yang terkandung dalam semangat seorang pemimpin:
* Semangat adalah langkah pertama menuju prestasi.
* Semangat meningkatkan kehendak dan semangat adalah bahan bakar pendorong kemauan untuk sukses.
* Semangat dapat mengubah kehidupan, karena dengan adanya semangat kita terpacu untuk lebih berdedikasi dan bersemangat sehingga kita akan memberikan dampak kepada orang lain.
* Semangat menjadikan mustahil menjadi mungkin. Seorang pemimpin yang memiliki semangat yang besar dengan ketrampilan yang terbatas akan selalu lebih unggul.

13. Bersikap Positif: Jika Anda percaya bisa, Anda pasti bisa...
Tokoh yang sangat produktif yang menghasilkan hak paten 1093 terbanyak di dunia adalah Thomas A. Edison. Ia mengatakan kejeniusanya adalah 99% kerja keras dan 1% inspirasi. Laboratium kesayangannya di West Orange, New Jersey yang terdiri 14 belas gedung, tempat dimana ia menghabiskan hidupnya setiap hari, pada Desember 1914 habis terbakar. Pada waktu itu usianya sudah enam puluhan, kebanyakan orang pasti akan hancur hati tetapi tidak bagi Thomas Edison, setelah itu ia terus bekerja dan menghasilkan temuan yang speaktakuler selama tujuh belas tahun sebelum ia meninggal dunia. Kalo kita pelajari kehidupan dari orang-orang yang sukses di bidangnya pastilah kita temukan mereka memiliki pandangan hidup yang positif. Jika kita ingin menjadi pemimpin yang efektif. Sikap positif penting karena tidak hanya berpengaruh pada diri kita sendiri tetapi berpengaruh pada orang yang berinteraksi dengan kita.

14. Pemecah Masalah
Kita dapat dengan mudah mengetahui kemampuan seorang pemimpin dari persoalan-persolan yang ditanganinya. Contoh yang menarik adalah Sam Walton, pendiri Wal Mart, ia memiliki sebutan yang bermacam-macam dari pujian sampai dengan disebut Penghancur Pedagang Main Street. Cukup banyak toko kecil yang bangkrut karena kehadiran Wal Mart, tetapi yang menarik Sam Walton sebelumnya adalah pedagang kecil yang mengalami hal serupa di saat ada pedagang besar yang mencoba membuka toko besar. Apa yang diperbuat olehnya dengan kondisi ini? Dengan kepiawaiannya ia mengubah strategi dan visinya untuk mendirikan swalayan yang pada saat itu masih merupakan konsep baru. Dengan kerja keras dan ketrampilannya memecahkan masalah, pada tahun 1992 perusahannya telah mengoperasikan sebanyak 1700 toko di 42 negara bagian dan Meksiko. Pemimpin yang memiliki kemampuan dalam memecahkan persoalan memperlihatkan 5 kualitas:
* Mereka mengantisipasi berbagai persoalan.
* Mereka menerima kebenaran.
Setiap masalah yang muncul direspons dengan menolaknya, menerimanya, atau menerimanya dan berusaha menjadikan segala sesuatunya lebih baik. Opsi terakhir yang selalu dipegang oleh para pemimpin.
* Mereka melihat gambaran besarnya dari setiap permasalahan yang dihadapi bukan dengan emosi.
* Mereka tangani satu per satu.
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menyelesaikan persoalannya secara fokus bukan berbarengan dengan permasalahan yang lain.
* Mereka pantang menyerah.

15. Hubungan
Kemampuan bekerja sama dengan orang lain serta membangun hubungan jelas tak tergantikan bagi kepemimpinan yang efektif. Dari hasil survey majalah Executive Female 1991, ditemukan bahwa ciri yang ingin dimiliki oleh karyawan adalah kemampuan untuk menjalin hubungan dengan sesama. Jelas dengan hubungan baik, karir seorang karyawan akan lebih terjamin, baik hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan, ataupun dengan klien. Untuk mengembangkan hubungan baik sebagai pemimpin, dituntut 3 hal yaitu:
* Memiliki kemampuan untuk memahami orang lain. Sadarlah siapapun orangnya, setiap dari kita ingin merasa diistimewakan. Oleh karena itu berilah pujian yang wajar kepada orang lain, berilah pengharapan, dahulukan kepentingan mereka, berilah dorongan dan bantulah mereka untuk meraih sukses.
* Memiliki kemampuan untuk mengasihi mereka. Albert Einstein mengatakan bahwa manusia ada di bumi ini demi kepentingan manusia lainnya. Jadi untuk menjadi pemimpin yang efektif dan menjadi panutan pengikutnya belajarlah untuk mengasihi mereka dengan tulus.
* Memiliki kemampuan untuk membantu orang lain. Jika yang menjadi fokus kita adalah apa yang bisa kita berikan kepada orang lain maka orang lain akan hormat dan mengasihi kita. Inilah landasan untuk membina hubungan yang baik.

16. Tanggung Jawab
Orang yang bertanggungjawab pastilah melaksanakan segala tugasnya dengan sepenuh hati dan mereka terkadang rela untuk melakukan tugas ekstra sekalipun itu bukan merupakan keharusan. Dalam sebuah perusahaan, orang yang tidak pernah memprotes “Ini khan bukan pekerjaan saya” adalah orang-orang yang sungguh-sungguh mau menunjukan bahwa ia mendahulukan kepentingan organisasi. Salah satu yang menjadi motivatornya adalah kesempurnaan. Orang yang selalu ingin mencapai kesempurnaan biasanya mereka orang yang bertanggungjawab. Kualitas orang tertinggi dalam bertanggung jawab adalah kemampuan mereka untuk menuntaskan pekerjaan. Dalam buku An Open Road, Richard L Evan menulis, “Sungguh berharga menemukan seseorang yang bersedia memikul tanggung jawab, yang bersedia menuntaskan hingga detail-detailnya”.

17. Kemapanan
Perdana menteri perempuan Inggris yang terpilih tiga kali yang popular dengan julukan “wanita besi”, Margaret Thatcher adalah orang yang memiliki keyakinan terhadap diri sendiri sangat kuat sehingga ia mapan dalam kepemimpinan dan kemampuannya dalam memimpin tidak diragukan lagi. Para pemimpin yang tidak mapan itu berbahaya bagi diri sendiri dan para pengikutnya maupun organisasi yang dipimpinnya. Ciri pemimpin yang tidak mapan adalah sebagai berikut:
* Mereka tidak memberikan kemapanan kepada orang lain, sama dengan ungkapan bahwa ”Anda tidak dapat memberikan apa yang tidak Anda memiliki”.
* Mereka mengambil lebih banyak ketimbang memberi.
* Mereka akan terus menerus membatasi orang-orang terbaiknya.
* Mereka terus akan membatasi organisasinya.

18. Disiplin Diri
Sebenarnya orang pertama yang kita pimpin adalah diri sendiri. Filsuf Plato mengatakan bahwa kemenangan yang pertama dan terbaik adalah menaklukan diri sendiri. Seorang atlit yang berhasil adalah atlit yang dapat mendisiplinkan dirinya untuk berlatih. Sekalipun ia mempunyai talenta dan bakat yang luar biasa tanpa disiplin diri hasil yang diberikan tidak akan maksimal. Jika ingin menjadi pemimpin yang berdisiplin tinggi ikuti rencana ini:
* Kembangkan dan tindak lanjuti prioritas.
Prinsip penting yang harus dipegang oleh setiap pemimpin adalah mengerjakan segala sesuatu dengan bersemangat dengan memperhatikan perencanaan yang baik dan waktu yang cukup. Setelah itu jika kita dapat menentukan prioritas dan membebaskan diri dari hal-hal yang tidak penting maka kita akan dengan mudah untuk mendisiplinkan diri.
* Jadilah disiplin diri sebagai gaya hidup sehari-hari.
Salah satu cara terbaik untuk melakukan disiplin diri adalah mengembangkan system serta rutinitas, terutama di berbagai bidang yang penting bagi pertumbuhan serta sukses jangka panjang. Hal lain yang bisa kita lakukan adalah belajar dari pengalaman tokoh-tokoh dunia dalam meraih kesuksesan.
* Tentanglah alasan-alasan yang tidak perlu.
Untuk mengembangkan gaya hidup berdisiplin, salah satu tugas pertama kita adalah menantang dan menghapuskan kecenderungan untuk cari-cari alasan. Jika kita punya beberapa alasan mengapa kita tidak dapat berdisiplin diri? Sadarlah bahwa semuanya perlu ditantang jika kita ingin meningkat sebagai pemimpin.
* Tundalah imbalan hingga tugas selesai.
Bisnis dan industri apapun yang membayar gaji sama kepada karyawan yang berprestasi baik dengan yang tidak baik, cepat atau lambat akan memiliki lebih banyak karyawan yang berprestasi tidak baik.

19. Kepelayanan
Jika Anda merenungkan kepelayanan apakah Anda membayangkan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh orang berpangkat rendah yang relatif tidak terampil? Jika ya, berarti Anda keliru. Kepelayanan bukanlah soal posisi atau ketrampilan, melainkan soal sikap. Kita sering menjumpai aparat pemerintah yang kasar, pramusaji yang acuh tak acuh melayani, penjaga toko tidak peduli dengan pembeli dan sebagainya. Sama halnya dengan karyawan atau pemimpin kita dapat mendeteksi dengan mudah adalah seseorang memiliki hal yang melayani. Apa artinya memiliki kualitas kepelayanan? Seorang pemimpin yang melayani:
* Mendahulukan orang lain ketimbang agendanya sendiri.
Bisa diartikan bahwa seorang pemimpin akan mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan pengikutnya bukan semata-mata kebutuhan pribadinya yang terus didahulukan.
* Memiliki keyakinan melayani.
Bagaimana kita memperlakukan orang lain sebenarnya adalah pandangan kita menyangkut diri sendiri. Jika kita memperlakukan diri kita baik begitu juga kita harus memperlakukan orang lain.
* Tidak terlalu mementingkan posisi.
Banyak pemimpin yang engan untuk melayani dikarenakan posisi dan jabatannya. Seorang pemimpin yang tidak mempedulikan posisinya dalam melayani orang lain akan dengan sendirinya menunjukan kepada orang lain bahwa ia adalah pemimpin yang sejati.

20. Sikap Mau Diajar
Seorang pria kecil dengan kumis yang kecil membawa tongkat dan mengenakan celana baggy, sepatu besar yang aneh dan topi. Kita bisa langsung menebak bahwa itu adalah Charlie Chaplin. Boleh dikatakan dialah actor yang terkenal di seluruh jagat raya ini sampai saat ini. Terlahir sebagai anak miskin yang dimasukan oleh ibunya pada yayasan yatim piatu. Dan talentanya yang luar biasa dan kemampuannya untuk belajar menjadikan ia pada usia tujuh belas sudah menjadi actor kawakan. Dan saat usianya hampir tiga puluh tahun ia sudah tercatat sebagai pembuat film yang paling terkenal dan berkuasa. Apa yang dikatakan Charlie Chaplin dalam salah satu wawancaranya mengenai keberhasilannya? “Jika sedang menonton salah satu film saya yang ditayangkan kepada penonton, saya selalu memperhatikan setiap adegan. Apa yang membuat penonton tertawa dan tidak tertawa. Jika saya menemukan adegan yang tidak dapat melucu maka saya akan mencari kekeliruannya. Dan sebaliknya, jika ada adegan yang menurut saya tidak lucu tetapi dapat mengundang tawa penonton akan saya bertanya, mengapa penonton bisa tertawa?”
Dari pengalaman Charlie Chaplin kita dapat menyimpulkan bahwa jangan pernah untuk puas pada status quo kita sekarang. Teruslah gali dan kembangkan talenta kita dengan belajar sebanyak-banyaknya.

21. Visi: Kita dapat meraih hanya yang dapat dilihat
Kita mengenal Walt Disney dengan impiannya untuk membuat suatu taman hiburan di mana setiap anak-anak dan orang dewasa dapat menikmati suasana karnaval yang meriah dan hidup. Kita tahu bahwa visinya menjadi kenyataan. Akhirnya apa yang diimpikan terwujud dengan Disneyland. Visi adalah segalanya bagi seorang pemimpin yang tidak tergantikan. Mengapa? Karena dengan visilah yang memimpin pemimpin. Visi memicu serta membakar semangat dan mendorongnya untuk maju. Visi juga merupakan pemicu bagi orang lain untuk menjadi pengikut sang pemimpin. Untuk memahami visi serta bagaimana visi menjadi bagian dari hidup seorang pemimpin yang baik, pahami hal–hal berikut:
* Visi dimulai dari dalam.
Kita tidak dapat meminjamkan atau meminta orang lain untuk menentukan visi hidup kita karena visi muncul dari dalam pribadi. Jika kita belum menemukan apa yang menjadi visi kita, kembangkan talenta-talenta yang kita memiliki. Atau yang paling gampang bermitralah dengan orang yang benar-benar memiliki visi yang jelas dan pasti.
* Visi timbul dari pengalaman.
Visi bukanlah suatu kualitas mistik yang muncul dari suatu kekosongan seperti yang tampaknya diyakini sementara orang. Visi tumbuh dari masa lalu seorang pemimpin serta sejarah orang-orang di sekelilingnya. Itulah kasusnya Disney. Bicaralah dengan seorang pemimpin manapun, pastilah mereka mempunyai pengalaman masa lalu yang mendukung terciptanya visi mereka.
* Visi memenuhi kebutuhan orang lain.
Visi sejati adalah visi yang melibatkan orang lain bukan hanya sebatas individu dan visi itu akan memberikan nilai tambah kepada orang lain. Jika kita memiliki visi yang tidak melayani orang lain mungkin visi kita terlalu kecil.

Sekarang kita sudah menemukan setidak-tidaknya ada 21 kualitas sebagai pemimpin sejati. Memang kita tidak pernah akan berhasil yang mencapai standar tersebut secara sempurna, tetapi yang terpenting adalah kita mau memulainya dan mempelajari dari setiap proses dan pengalaman kita yang akhirnya akan akan membuat kita lebih matang. Sudah siapkah Anda sebagai pemimpin sejati?

No comments: