Wednesday, June 23, 2004

The Day After Tommorow

Saya baru menontonnya kemaren sore, dan saya pikir ini film yang sangat bagus. Film ini bercerita bagaimana alam dapat mengurus dirinya sendiri, walaupun harus mengorbankan apa yang terdapat di dalamnya, setidaknya itulah kesimpulan yang dapat saya ambil. Manusia selalu mengambil Sumber Daya Alam tanpa pernah memikirkan akibat jangka panjang dari ulahnya. Pengeboran Minyak, Pembungan Limbah Pabrik, Pemanasan Global akibat dari efek Rumah Kaca. Sebetulnya hanya diceritakan tentang bagaimana pengaruh Pemanasan Efek Global merubah wajah dunia kita.

Cerita diawali dengan seorang ilmuwan dan 2 orang asistennya yang sedang menggali di Kutub Utara untuk mendapatkan sampel-sampel es dari beberapa lapisn es yang berbeda. Dari sample ini mereka dapat menggambarkan bagaimana jaman es (Ice Age) dapat terbentuk dari proses pemanasan global. Ilmuwan ini lalu menjelaskan penemuan mereka di depan para petinggi dunia. Sang ilmuwan ini meramalkan bahwa jaman es akan kembali terbentuk dalam waktu sekitar 100 - 1000 tahun. Para petinggi tidakperduli akan hal tersebut, mereka menganggapnya tidak penting karena hanya akan terjadi dalam hitungan ratusan tahun dan menganggapnya sebagai cara untuk mendapatkan dana lebih.

Kejadian aneh mulai terjadi, turun hujan salju di India, turun hujan es di Jepang, dan muncul angin topan badai di Los Angels yang benar-benar menghancurkan kota tersebut. Beberapa pencatat suhu di lautan juga mulai menandakan penurunan suhu yang cukup drastis. Stasiun ruang angkasa melihat terbentuknya awan yang membentuk spiral yang sangat besar terjadi di 3 tempat di dunia. Terjadi hujan selama 3 hari berturut-turut di New York disusul banjir, gelombang laut pasang, hujan salju dan penurunan suhu hingga di bawah titik beku. Sementara itu di Inggris udara sudah begitu dinginnya hingga akan membekukan apa saja dalam sekejap.

Kejadian yang diramalkan akan terjadi dalam 100-1000 tahun lagi sekarang terjadi dalam hitungan hari. Manusia tidak siap menghadapi ini, populasi manusia hilang hampir 1/2 nya, daratan Amerika, Eropa, dan belahan bumi bagian utara sudah tertutup dengan salju. Orang-orang mengungsi ke daerah selatan yang belum tertutup es. Setelah badai selesai, stasiun ruang angkasa melihat dunia dengan sangat jelas, udara tidak pernah sejernih ini. Dunia sedang "memperbaiki" dirinya.

Konsep cerita dan efek grafik yang benar-benar luar biasa menjadi nilai tambah tersendiri bagi film ini. Inilah salah satu kemungkinan yang akan terjadi jika kita tidak memperhatikan lingkungan kita.

BTW : Kapan ya Indonesia bisa bikin film sebagus itu?

No comments: