Monday, May 21, 2007

Apakah Anda Mengidap Cyberchondriac?

Sumber : http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/05/tgl/21/time/085457/idnews/782615/idkanal/398


Jakarta, Ini adalah penyakit aneh yang berhubungan dengan Internet. Penyebabnya bukan virus atau bakteri, namun justru karena perilaku pasien itu sendiri.

Istilah cyberchondriac dipakai untuk menjuluki para pengidap hipokondria yang begitu getol berjelajah informasi di Internet. Hipokondria adalah orang-orang merasa dirinya mengidap penyakit parah dan bereaksi berlebihan terhadap penyakitnya.

Pengidap cyberchondriac selalu mencari tahu tentang penyakit dan penyebabnya di Internet. Bagi kelompok ini aktivitas online dapat menjadi pembunuh yang lebih kejam daripada penyakit itu sendiri.

Di negara-negara maju, kelompok ini menunjukan jumlah yang signifikan. Di Amerika Serikat misalnya, menurut penelitian Pew Internet, lebih dari 7 juta orang Amerika online setiap harinya hanya untuk meneliti kesehatan atau mengetahui informasi kedokteran.

"Mereka disebut 'cyberchondriac' dan kelompok ini adalah orang-orang dengan hipokondria yang memiliki obsesi kompulsif kuat terhadap gejala-gejala penyakit yang mereka rasakan," ujar Dr. Brian Fallon dari Universitas Columbia, seperti dikutip detikINET dari ABCNews, Senin (21/5/2007).

Sembilan puluh persen pengidap hipokondria dengan akses Internet, menurut Fallon, menjadi cyberchondriac.

"Cyberchondria bisa menjadi penyakit yang menghancurkan karena pengidapnya hanya terfokus pada gejala-gejala mereka. Mereka akan terus mencari sumber gejala itu di Internet dan hal inilah yang menghancurkan hidup mereka," ujar Fallon.

Terobsesi Dengan Penyakit

Adalah Lee Gardon, seorang pria berusia 47 tahun yang kini telah pulih dari cyberchondriac. Awal mulanya, Gardon tidak bisa mempercayai hasil uji kesehatannya yang dinyatakan baik.

"Saya memiliki gejala tertentu. Bisa saja itu sakit otot biasa atau kumpulan penyakit. Dan akhirnya saya menjelajahi Internet untuk mencari jawabannya," ujar Gardon.

Gardon mengaku dirinya akan terus mengakses Internet selama hampir 4 jam sehari hanya untuk mencari jawaban tentang gejala yang muncul dalam dirinya. Saat itu ia berpikir ia terkena gejala penyakit jantung atau penyakit yang lebih parah.

Penyakit cyberchondriac Gardon semakin bertambah buruk. Malam-malamnya diisi dengan perenungan tentang penyakitnya dan kadang terbangun di tengah malam hanya untuk kembali memeriksa gejala yang ia rasakan melalui Internet.

Gardon kemudian pergi ke Columbia, AS untuk mendiskusikan penyakitnya dengan seorang dokter bernama Kelli Harding. Melalui kombinasi terapi dan pengobatan, Harding mengajari Gardon cara untuk mengelola pikiran dan serangan kegelisahannya.

Dan pengobatan tersebut mulai menunjukkan hasil positif. Gardon secara sadar membatasi aksesnya ke situs-situs kedokteran online hanya 20 menit setiap harinya. Istri Gardon pun mulai merasakan hubungan rumah tangganya lebih baik dari sebelumnya.

Namun Harding juga memperingatkan, dengan membanjirnya informasi kedokteran di Internet, apa yang dialami Gardon bisa juga menimpa siapapun yang memiliki kecenderungan mengidap hipokondria.

"Seperti film horor jika anda memiliki hipokondria di Internet karena anda ingin berpaling dari Internet namun anda tak bisa, dan semakin anda melihatnya semakin anda akan ketakutan," tutur dokter wanita tersebut.

No comments: