Monday, December 18, 2006

Melisensikan Republik Indonesia

Judulnya emang diambil langsung dari http://kompas.co.id/kompas-cetak, tapi yang ini isinya cuman unek2 pribadi aja.

Kenapa Indonesia perli dilisensi? Yah, karena pembajakan begitu banyak di sini. Mulai dari pembajakan VCD, DVD, kaset, sampai ke software-software mahal. Dan semuanya bergeletakan di pinggir-pinggir jalan tanpa harus merasa sungkan terhadap aparat, soalnya aparat juga beli sih.

Nah urusan bajak membajak juga cukup unik, pasalnya si pembajak juga banyak tipenya, dari yang pembajak tahu diri, sampe pembajak yang tukang tipu. Maksudnya? Ya itu loh, kalo kita beli VCD / DVD bajakan kan ada 2 macem tuh, yang terang dan jelas gambarnya, ada yang gelap buanget dan gak ada kualitasnya. Tipe yang kedua nih bener2 nyebelin, soalnya keliatan banget kalo orangnya tamak abis, dah ngejual bajakan, dapet untung gede, eh ngebajaknya bukan dari yang original, malah kadang pake handycam murah ngerekam di bioskop. Norak!

Nah, lalu? Burukkah pembajakan? Nggak juga kale. Bagi orang yang ingin coba-coba, mending beli bajakan dulu baru kalau dia suka baru beli originalnya.

Lagian kalau di bidang komputer, belajar softwarenya mending pake bajakan, baru nanti proses produksinya pake yang original.

Nah, saking banyaknya pembajakan, sampe2 negara kita nih dijauhin sama para produsen film, software dan lainnya. Selain itu juga citra negara kita langsung jatuh dan drop ke dasar jurang kesengsaraan. Kalo kata orang pinter malah pembajakan menyebabkan kemiskinan di negara kita. Yang terakhir adalah pernyataan yang sungguh aneh sekali dan dari sudut pandang manapun sangat tidak rasional.

Setelah SBY jadi presiden dan berkomitmen memerangi pembajakan, hal pertama yang sangat gak masuk akal di kelakukan pemerintah adalah dengan menaikkan pajak kaset dan CD. Lha? Kok aneh? Alasannya sih untuk menghindari pembajakan. Gimana bisa kalau sebelum pajak dinaikkan aja harga kaset dan CD dah terus naik, dan lagi orang beli bajakan karena yang originalnya mahal bo! Kok sekarang pajaknya malah dinaikkin, bukannya bikin orang tambah males beli original karena makin tidak terjangkau kantong?

Untuk software, kita boleh berbangga sedikit, dikit aja tapinya, jangan banyak2. Soalnya beberapa waktu lalu pemerintah berkomitmen untuk menggerakkan IGOS aka Indonesia Goes Open Source dan beberapa departemen sudah mulai beralih ke solusi IGOS untuk menghindari pembajakan di tubuh pemerintah sendiri. Good, nice decission.

Tapi kok ada yang aneh ya? Ngapain juga SBY ke Redmond tempatnya Bill Gates? Wah gile bener, presiden kita sudah menjatuhkan harga diri bangsa dengan mengunjungi si Gates dan memohon2 lisensi. Gila kali lu ya? Emang si Gates ini siapa sih? Kalo dia presiden emang jadinya silaturahmi, tapi kan si Gates ini cuman pemilik microsoft doang. Jadi yang ada bukannya didukung, tapi malah dicaci.

Nah kan terbukti, ternyata SBY kesono gak cuma berkunjung doang, tetapi juga dengan sukses didoktrin Gates abis-abisan dengan slogannya yang sombong untuk memerangi pembajakan. Mereka juga menandatangani MoU yang isinya dengan sembarangan di umpetin dari para pembayar pajak di negara ini.

MoU ini sendiri benar-benar bikin orang IT penasaran abis-abisan, karena isinya kemungkinan besar akan mempengaruhi bagaimana mereka kedepannya berhubungan dengan antek2 pemerintah yang biasa ngisiin dompet mereka. Tapi gak semuanya gitu ding.

Anyway MoU nya dah bocor ke public, sekarang kita lihat deh yang ditulis kompas :

  1. Pengejawantahan penggunaan produk Microsoft sendiri terbagi atas dua bagian, pembelian lisensi serta pemberian hibah. (Masih OK lah)
  2. Pembelian lisensi menyangkut Microsoft Windows untuk digunakan pada 35.496 unit komputer dan pembelian lisensi Mircosoft Office yang digunakan pada 177.480 unit komputer. (Masih OK juga)
  3. Dalam memorandum itu memang tidak disebutkan total jumlah dana. Namun, kita bisa menghitung jumlah dana yang terlibat dalam kesepahaman ini. Misalnya, harga jual sistem operasi Windows XP (karena Windows 95 sudah tidak dijual) untuk OEM (Original Equipment Manucfacturing, sistem operasi Windows XP yang pre-install pada komputer) terbagi atas dua macam, versi Home yang dijual dengan harga 76 dollar AS dan versi Pro seharga 150 dollar AS. (Buset, kita dibantuin pake OS yang bentar lagi kadaluarsa.
  4. Artinya, dalam memorandum itu pemerintah harus mengeluarkan dana sebesar untuk 2.697.696 dollar AS (sekitar Rp 24,3 miliar) untuk versi Home, dan 5.324.400 dollar AS (sekitar Rp 48 miliar) untuk versi Pro. Karena penggunaannya di lingkungan pemerintah, seharusnya Windows XP yang dibahas dalam nota kesepahaman itu mengacu pada versi Pro. (Gile, mahal buanget ye, klo pake IGOS masih kurang dari setengahnya tuh. Inget2, itu duit gw tuh yang lo pake.)
  5. Berkaitan penggunaan Microsoft Office 2003, harga jual OEM mencapai sekitar 200 dollar AS (user price dari situs web Microsoft Indonesia mencantumkan 256 dollar AS). Artinya, pemerintah perlu menyediakan dana sekitar Rp 319,5 miliar. (My God! tadi tuh baru OS na doang ya? Officenya musti beli lage getong?
  6. Namun, khusus untuk hibah perangkat lunak pihak Microsoft mengikat pemerintah dengan persyaratan hanya bisa dipasang pada komputer yang memiliki kemampuan komputasi tidak lebih dari Pentium 3 yang disebut sebagai qualifying device. (Tuh kan pasti ada apa2nya)
  7. Artinya, kalau pemerintah melakukan peremajaan terhadap komputer yang digunakan, lisensi yang dihibahkan akan gugur. Dari kesepahaman tentang hibah ini, pemerintah diharuskan untuk membeli komputer yang memiliki sistem operasi sebagai pengganti untuk bisa dimasukkan sebagai qualifying device.(Artinya pemerintah harus terus gaptek selama-lamanya!)
Nah kan ketahuan gak benernya, masak OS baru mereka saja minimum harus P4 2.4GHz, masa pemerintah gak boleh upgrade. Bener2 deh, ngapain sih pemerintah musti ngeluarin uang sebanyak itu, padahal kan applikasi yang dipake paling cuma Office doang, kenapa gak pake IGOS aja sih. Semua gratis. Luar biasa. Itu uang yang dipake tuh dari pajak masyarakat, artinya dari Gaji gw juga, artinya uang gw juga, dan gw gak ikhlas kalo uang yang gw bayarin untuk pajak dipake untuk sesuatu yang pemborosan begitu.

Duh SBY-SBY harusnya jangan ambil Ekonomi dong untuk S3 nya, ambil IT, terutama programmingnya, biar melek IT.

No comments: